Hari Pahlawan, Kitra Gencar Tuntut Perbaikan Ekonomi Keluarga TNI-Polri

By Admin


nusakini.com - Makassar - Memperingati hari Pahlawan aktivis Kitra menggelar aksi simpatik bertema sejahtera atau punah, aksi ini guna mensosialisasikan ke masyarakat Makassar tuntutan menaikkan 50 juta perbulan gaji TNI-Polri, Makassar, (11/11/2021).

Aksi Kitra Sulsel kesekian kalinya ini digelar di bawah flyover persimpangan empat jalan Urip Sumoharjo Makassar, dengan menggelar spanduk dan orasi yang berisi tuntutan menaikkan gaji TNI-Polri, yang menarik aksi ini didominasi aktivis perempuan Kitra. 

Hasmin Sulaiman Korlap Aksi Kitra mengutarakan, Kitra Sulawesi Selatan sudah berkomitmen untuk sosialisasikan tuntutan kenaikan 50 juta gaji TNI-Polri, melalui aksi ini kami ingin menjelaskan langsung ke masyarakat terkait tuntutan Kitra, “respon yang kami temui beragam, tapi secara umum yang mendukung langsung minta foto sebagai bentuk dukungannya”, ungkap Hasmin.

Hasmin Sulaiman menjelaskan, momentum hari Pahlawan digunakan untuk mengampanyekan tuntutan ini, “agar masyarakat memahami dan memberikan dukungannya untuk sejahterakan TNI-Polri, tuntutan ini demi melindungi pahlawan yang hidup dan sedang berjuang mengabdi untuk kita, untuk bangsa dan negara”.

Bagi Kitra, TNI-Polri dan keluarganya adalah pahlawan, hidup dan kehidupan mereka didasari kepahlawanan, “pengabdian, totalitas perjuangan untuk bangsa negara tidak mungkun kita nikmati jika hanya sebatas tugas profesi semata”. 

“Pengorbanan dan totaliras TNI Polri beserta dukungan keluarganya inilah yang kita yakini sebagai kepahlawanan, tidak bisa diragukan lagi selalu melingkupi Kita dan Negara ini”, imbuhnya.

Menurutnya, di hari Pahlawan ini, Kitra ingin menegaskan, bahwa pahlawan itu bukan hanya mereka yang sudah meninggal dimedan juang, merebut kemerdekaan, “justru TNI-Polri berjuang menjaga kemerdekaan dan memastikan kemerdekaan ini tidak sia-sia”, tegas Hasmin. 

Gerakan Kitra menuntut solidaritas pemerintah, atas nasib para pahlawan ini dan keluarganya yang dijerat kemiskinan akibat kebijakan gaji vegetative pemerintah, sebab dipastikan gaji yang diberikan ludes disetiap habis bulannya.

“Kekhawatiran kami terhadap masa depan keluarga TNI-Polri dimana kehidupan ekonomi mereka tidak lebih baik dari kehidupan para narapidana yang hidup dipenjara, justru lebih tragis hidup keluarga TNI POLRI”, katanya. 

“Kitra ingin menyentil rasa kemanusiaan Pemerintah, dan sekiranya berkenan rakyat memahami subtansi tuntutan Kitra maka kami yakin akan bangkit solidaritas dan kepedulian bangsa ini, dan menyuarakan hal yang sama” jelas Jon Sulaiman panggilan akrab Alumni Fakultas Hukum UMI ini.

Dia menanmbahkan, momentum hari pahlawan ini sangat relevan bagi Kitra menyuarakan perlindungan dan jaminan kesejahteraan bagi TNI Polri, “mereka adalah bukti monumen hidup kepahlawanan, jiwa patriotisme TNI POLRI harus dirawat dan dijaga agar api pengorbanan tidak padam dan ketulusan pengabdiannya tidak luluh” tegas Jon. 

“Gerakan Kitra mengingatkan, kepahlawanan TNI Polri beserta keluarga mereka harus dirawat oleh kesejahteraan dimana mereka dapat memilih cara hidup, bukan hanya mampu memilih menu makanan sehari-hari”, ungkapnya. 

“Realisasi tuntutan Kitra menaikkan 50 juta TNI Polri hanya dapat terwujud bila hadir kepahlawanan rakyat dalam bentuk kepedulian dan solidaritas bersama untukbergerak dan bersuara menuntut keadilan bagi pahlawan”, pungkas Hasmin. (rls)